Twitter
RSS

Kewujudan yang telah dibutakan


Saya menemui kisah tentang Hanafi di sebuah majalah kegemaran saya..saya seperti dapat meneluku rasa kehilangan yang dialami Hanafi...agak sayu membaca kisahnya...Kisah Hanafi yang memilih hidup menyewa di sebuah pangsapuri kecil, berhampiran sebuah perpustakaan..aduh..penuh klise...juga penuh sarat dengan makna...

Jujurnya, saya seperti dapat menyelami dalam-dalam jerih dan perih Hanafi dalam melayan rasa. Bagaimana kisahnya Hanafi, jiwanya sarat dalam juang terus-terusan untuk hidup...mungkin itu hanya karakter yang hanya dibikin sang penulis buat pemikir-pemikir mencari lapis-lapis makna yang berlapis-lapis untuk direnung-renungkan…saya kira begitulah…

Dan ironinya, saya seperti dapat melihat dan merasa..bagaimana Hanafi memetik kemuning, disatukan dengan beralaskan sapu tangannya..dan bagaimana syahdunya Hanafi membaca permulaan Surah ar-Rahman...
"Tuhan yang Maha Pemurah, yang telah mengajar al-Quran. Dia menciptakan manusia, Mengajarnya pandai berbicara. Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan-Nya dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohon, kedua-duanya tunduk sujud kepada-Nya."

Saya tahu, dia pasti mencintai surah itu. Dan saya dapat merasa akan tangisannya apabila diulang-ulang pertanyaan, "nikmat Tuhan yang manakah yang mahu kamu dustakan?"

Dan..saya juga turut menangis...


mursyid othman
16 Ramadhan 1433H

Comments (1)

Subhanallah, indahnya susunan ayat :)

Post a Comment